Kamis, 13 Januari 2011

Liburan yang Bukan Liburan

"Drtdrtdrt". HP-ku bergetar pertanda azan subuh.

"Drtdrtdrt". Lagi, HP-ku bergetar pertanda SMS yang masuk. Biasanya, temanku membangunkanku untuk solat subuh.

Tapi, hari ini, aku benar-benar malas membuka mata, ataupun sekedar berangkat dari -pulau kapuk terindahku- ini untuk melaksanakan solat subuh, sampai aku terbangun karena jeritan kakakku, yang meneriakkan kalimat yang biasa ia ucapkan,
 "Bangun, kebo!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Ditambah lagi, ketika kulihat jam di HP-ku, ternyata sudah pukul 09.00, dan mulai terdengarnya konser cacing-cacing di perutku. Aku segera terbangun, mencuci muka(walaupun aku tahu ini sudah jauuuuh dari waktu subuh) -maap ya Allah :D- dan segera membuka buku catatanku lagi, meneruskan diagraming -tugas lesku yang sangat banyak dan tak terselesaikan- , lalu tidak meneruskannya lagi karena aku tak tahan dengan rasa lapar perut ini.

Ya, beginilah kegiatanku, aku masih tetap harus belajar meskipun liburan sekolah, dan "-iri-mungkin" dengan teman-temanku yang bercerita tentang liburan mereka. Tapi aku cukup berbangga hati karena aku masih bisa bermain sepuasnya selama 3 hari yang sangat berharga, 1,2, dan 3 Januari. Tapi selebihnya, aku mulai masuk les (2-2 nya pula) dan harus mengerjakan T.O selama 4 hari berturut- turut, 5-6-7-8 Januari, dan belajar lagi mulai tanggal 10 Januari. Kapan liburnya coba?

Baik,  ini kronologi tepatnya. :)

  • 1 Januari 2011

Aku tak diliputi rasa takut dan gelisah lagi, karena kemarin, aku sudah menerima NEM-ku, walaupun nilaiku turun semua. :(
Aku senang sekali melihat kembang api didekat rumahku dengan "MENOONG" lewat jendela.
Bagi yang gak tau,  menoong tuh artinya ngintip ya. :D

Hari ini aku senang sekali, karena aku sudah membeli pulsa, dan bisa membalas SMS temanku lagi. Tapi, karena aku baru saja ganti HP(hadiah mama dan kakakku karena aku rengking 1 lagi -ini hadiah pertama seumur hidupku karena mendapat rengking-), tidak semua kontak di SIM-ku tersimpan. Dan aku benar-benar tak tahu kalau yang meng-SMSku malam ini Pak Zainal.
Maaf ya Pak. :D  


  • 2 Januari 2011 pukul 03.00 WIB

Aku terbangun karena musik ber-DEGAM ber-DEGUM tetanggaku. Gila, sarap tuh orang!!! Dari jam 11 malam sampai jam segini dugem-an. Untungnya, ada orang(aku juga ga tau siapa) marahin mereka. Alhamdulillah, jadi aku tidur lagi sampe jam 9 pagi. Hhe............

  • 3 Januari 2011

Hari ini aku mulai belajar untuk tugas les ku karena besok aku mulai les lagi dan mengumpulkan tugas akhirku( kebetulan aku baru selesai di lesku). Selebihnya aku main "Chomp Chomp Safari" selama berjam-jam, sampai papaku mengajak gantian karena papa mau main solitaire. :(

  • 4 Januari 2011

Hari ini aku mulai les lagi, dan mengumpulkan tugasku. Ini nih yang namanya diagraming..

 
 












(Gambarnya agak nggak jelas ya?)
Agak rumit emang, tapi,(kata sir), kalo udah bisa ini, yang lain bisa lebih mudah...
Makanya, les di Mahameru aja!!!!!
(Lo, kok promosi? hho...)
Karena suasananya masih suasana liburan, jadi kelas bener-bener sepi, dan makin banyak waktu buat diagraming. :(

  • 5 Januari 2011

Aku mulai T.O, dan akhirnya ketemu temen-temen les lagi....
hho....
Hari pertama ini, pelajarannya Bahasa Indonesa - bahasa persatuan bangsa kita:D - dan seperti biasa, kalau ngeliat optionnya, a-b-c-d, perasaan jawabannya sama semua..
Jadi aku harus berpusing pusing selama 2 jam di dalam kelas yang ribut itu, soalnya di ruangan yang sama dengan kelas 6 SD....
hhuh.....................

  • 6 Januari 2011

Hari ini penderitaanku terlipat ganda, soalnya aku T.O plusssss les...
Dan pelajaran hari ini tuh, hal yang sangat disukai Agus (teman sekelasku) yaitu, MATEMATIKA.....
Yang parahnya, aku bener-bener ga inget sama sekali sama rumus nyari garis persekutuan dalam...
parah...
Ini nih hasil coretanku selama 2 jam. :D














Maap ya, jarinya ikut, dia mau eksis. :)
hho.........

  • 7 Januari 2011
Hari ini, T.O lanjut lagi, dan alhamdulillah, amak-anak kelas 6 itu gak T.O lagi, mereka udah selesai, jadi kelas aman terkendali..
Hari ini pelajarannya bahasa inggris, yah, diitung itung, mendinganlah daripada matematika.
:D
Hari ini, aku nyiapin buat pelajaran besok, pelajaran yang paling killer, pastinya, IPA...

  • 8 Januari 2010
Hari yang ditunggu tunggu tiba....
Aku sudah siap melihat rangkaian-rangkaian listrik memusingkan itu.
Tak terlalu jauh dari perkiraan, soalnya sama seperti yang kubayangkan.
 Aku keluar kelas itu dengan rambut berdiri kayak singa, Peningnye.........

Sorenya, aku mulai membuka catatanku yang setebal 5 buku itu di les. Wooow.














  • 9 Januari 2011
Ini hari terakhir liburanku:(
Aku mulai membuka buku pelajaranku, siapa tahu ada tugas yang terselip.
:D
Karena tidak ada, jadi aku menghabiskan hari ini dengan main game, kebetulan sepupuku sudah pulang dari liburannya(enak banget ya?!), jadi aku punya teman. :)
Aku tidur cepat hari ini, kan besok sekolah.
:D


Segini dulu yah, kayaknya kepanjangan deh ceritaku.
Pokoknya, liburan ini kayak bukan liburan.
Wassalamu'alaikum!!!
:)

Rabu, 24 November 2010

Wah,Kesenian Indonesia Terancam Punah!!!!!!!!!!!!!!!!

Puluhan Kesenian Tradisional Indonesia Terancam Punah
Laporan wartawan KOMPAS Yurnaldi
Jumat, 24 April 2009 | 19:25 WIB
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO
Pentas Budaya II Irian Jaya Barat di Monokwari, Selasa (6/2), Kabupaten Sorong mempertunjukkan tarian dari suku Imekko, yang menggambarkan keseharian mata pencarian mereka berburu dan berladang.
JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib kesenian-kesenian tradisional di sejumlah daerah bagai kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau. Ada kesenian tradisional yang sudah sangat jarang dipentaskan dan terancam punah. Upaya revitalisasi kesenian tradisional itu pun terkendana pendanaan. Namun, bagi daerah yang peduli, kesenian tradisional tetap hidup dan berkembang sejalan dengan kemajuan zaman.
Demikian benang merah yang mengemuka dalam perbincangan Kompas dengan Kepala Taman Budaya Provinsi Sumbar Asnam Rasyid, Seni man Tradisional dan Komite Tradisional Dewan Kesenian Lampung Syafril Yamin (atau lebih dikenal dengan nama Lil Cetik), yang dihubungi terpisah di Padang dan Bandarlampung, Jumat (24/4). Sebelumnya , Ketua Forum Taman Budaya se-Indonesia Hj Ikke Dewi Sartika, juga memberikan pernyataan di Padang.
Asnam Rasyid mengakui, di Sumatera Barat banyak kesenian tradisional yang terancam punah, karena tidak ada regenerasi, jarang dipertunjukkan, dan juga karena pelaku-pelakunya sebagian sudah uzur dan meninggal. Kondisi ini mencemaskan. Taman Budaya sebagai unit pelaksana teknis dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tidak mempunyai anggaran untuk penelitian, pembinaan, dan revitalisasi . Dulu, hal itu memang menjadi tanggung jawab Taman Budaya, tapi sekarang tidak, tandasnya.
Ia menyebutkan, kesenian tradisional di Sumbar yang terancam punah itu antara lain Talempong Ungan, Gandai, dan Tupai Janjang. Jika dulu Taman Budaya dikondisikan sebagai laboratorium, pendokumentasian, dan etalase untuk menjaga ketahanan budaya, maka di masa pemerintahan sekarang, Taman Budaya hanya sebagai etalase budaya, jelas Asnam Rasyid.
Ikke Dewi Sartika juga mengungkapkan hal senada. Di daerah Jawa Barat saja, sedikitnya terdapat 43 kesenian tradisional yang hamper punah. Dari jumlah itu, b aru dua jenis kesenian yang bisa direvitalisasi, yaitu Gendang Gugun dan Angklung Badun. Karena banyak kesenian tradisional di daerah terancam punah, pemerintah harus mendukung revitalisasi kesenian tradisional, u jarnya, pada Rakor Kepala Taman Budaya se- Indonesia, di Padang, beberapa waktu lalu.
Menurut Ikke, terancam punahnya kesenian tradisional disebabkan pengaruh globalisasi. Padahal, selain ancaman, globalisasi sebenarnya bisa menjadi tantangan untuk mempertahankan dan mengembangkan kesenian yang ada. Buktinya, kesenian Jaipong bisa mengglobal.
Sementara itu, di Lampung, karena gubernur (ketika itu Sjachruddin ZP) peduli dengan kesenian daerah Lampung, kemajuan yang dicapai kesenian tradisional sangat berarti. Maju-mundurnya kesenian tradisional di daerah, tergantung kebijakan pemerintah, baik gubernur maupun wali kota/bupati. Semasa Sjachruddin ZP jadi gubernur, karena ia orang pribumi Lampung , perhatiannya bagus, sehingga kesenian daerah berkembang baik. Seperti Sastra Tutur, Musik Gamolan Pekhing, dan Warahan, berkembang dengan baik, kata Syafril Yamin.
Namun, ke depan mungkin saja nasibnya tak jelas. Karena dengan gubernur yang sekarang, anggaran untuk Dewan Kesenian Lampung sebesar Rp300 juta, masih belum cair, padahal sudah masuk triwulan kedua. Jika dana tak segera cair, mungkin saja terjadi kemunduran lagi, tambahnya.

ckckck.

Rabu, 10 November 2010

Selasa, 09 November 2010

BIODATA

Nama:Triya Dwi Kartika
Kelas: IX.1
Sekolah: SMPN 19 Palembang
Alamat: Jl. Swadaya Nomor 86 RT 39 RW 11 Pakjo Palembang
:)